Di tulis dengan kesadaran penuh bahwa suatu hari kita semua akan melupa.
Minggu, 11 Oktober 2015
Eloknya 4 Danau dengan Warna Berbeda di Tulung Agung
Citizen6, Tulung Agung Harta dari dalam Bumi Tuhan tak ada
habisnya membuat takjub manusia. Di kawasan selatan Kabupaten
Tulungagung, terdapat empat kubangan air dengan empat warna yang
berbeda-beda: Merah, Hitam, Toska, dan Hijau. Kawasan Tulungagung secara
geografis memang merupakan kawasan batuan kapur yang kaya minaral. Sebelum terbentuk empat kubangan yang kini di kenal sebagai danau
oleh warga sekitarnya, lokasi danau yang berada di kecamatan Kalidawir
Kabupaten Tulungagung tersebut merupakan area penambangan nikel dan batu
alam mineral lainnya. Karena kadar kimianya yang begitu tinggi,
kubangan-kubangan bekas tambang yang terisi air hujan tersebut kemudian
mengalami perubahan warna secara alami.
Pengunjung merasa penasaran dengan warna alami yang indah ada di tempat tersebut.
Di akhir pekan, danau empat warna ini ramai pengunjung dari sekitar
kawasan Tulungagung. Pengunjung rata-rata merasa penasaran dengan warna
alami yang indah di setiap kubangan tersebut. Meskipun bebatuan terjal
dan jalan yang mendaki hanya setapak, hal terseut tidak menyurutkan niat
pengunjung yang ini sekedar menikmati warna danau atau yang ingin
berfoto di sekitar danau.Luas danau rata-rata sekitar 50 m2 dengan kedalaman yang belum di
ketahui. Menurut salah seorang juru parkir, rata-rata pengunjung
meningkat pada hari minggu atau pada hari kerja sore hari. Untuk
memasuki wilayah yang masih berada di sekitar pemukiman warga ini,
pengunjung tidak dipungut biaya masuk dan hanya membayar parkir sebesar
Rp 3000,- sampai Rp. 5000,- saja. Sayangnya, keberadaan danau empat warna yang sempat menggegerkan ini
nyatanya menimbulkan pro dan kontra di lingkungan warga. Keberadaannya
yang masih dikelola sekadarnya oleh penduduk sekitar menjadikan
kesadaran akan kebersihan tempat wisata baru ini sangat rendah.
Pengunjung merasa penasaran dengan warna alami yang indah ada di tempat tersebut.
Akibat cuaca yang terik dan keberadaaan pedagang asongan yang
menjajakkan makanan dan minuman di sekitar danau tersebut, menyebabkan
banyaknya sampah terutama sampah dari botol air minum. Ditambah lagi
dengan belum adanya penelitian tentang dampak jika terlalu lama berada
di tampat ini sebab aroma dari batuan mineral yang masih sangat kuat,
yaitu bau belerang.Kedepan, semoga masyarakat sekitar daerah wisata kian peduli dengan
kebersihan area wisata dan pemerintah segera membuat peraturan untuk
daerah wisata baru, baik peraturan mengenai kebersihannya, pengelolaan,
maupun peninjauan tentang keamanannya. Sumber: http://citizen6.liputan6.com/read/2317786/eloknya-4-danau-dengan-warna-berbeda-di-tulung-agung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar