Sebagai mahasiswa yang berada di
perantauan, menikmati kota tempat tinggal sementara menjadi terkesan wajib
sebagai oleh-oleh dan bumbu cerita, kelak suatu hari saat kita kembali menjadi
putra-putri daerah. Salah satu ‘kota-nya’ mahasiswa di Jawa Timur adalah kota
Malang yang terkenal sebagai kota pendidikan. Selain gelar tersebut, malang
juga terkenal sebagai kota bunga dan kota pariwisata. Tata kota Malang memang
sangat cantik nan indah. Selain karena secara geografis malang terletak
diantara cekungan dan lereng pegunungan, kota ini juga memiliki wilayah dengan
kategori yang berbeda. Misalnya, pusat pendidikan di kota Malang berada sebelah
barat gedung walikota Malang hingga ke arah Batu. Sedangkan pusat berbelanjaan
kota Malang atau yang terkenal dengan nama Pasar Besar berada di sebelah
selatan kota. Pasar Besar memang secara literal merupakan pasar terbesar di
Malang. Menilik ke kategori pusat kuliner, Jl. Soekarno Hatta atau yang sering
diakronimkan sebagai jalan suhat, boleh menjadi pilihan. Di sepanjang jalan
tersebut, banyak stand makanan-makanan. Jalan Suhat ini berada di arah utara
balaikota Malang. Adapun tempat pendidikan militer terpusat di Malang sebelah
timur.
Balaikota Malang tampak dari
Taman Tugu Kota Malang
Sumber:
Dokumentasi Pribadi
Kota Malang juga merupakan kota yang
ramah terhadap tamu dan turis asing, sebab para wisatawan maunpun penduduk
lokal sekalipun, dapat dengan mudah mengakses angkutan umum. Angkot ‘angkutan
kota’ yang berwarna biru arema ini jumlahnya cukup banyak dan tidak perlu
khawatir akan tertinggal. Cukup merogoh kocek 4k saja, kita akan sampai
ketujuan kita. Oh ya, ongkos angkot tersebut tidak berdasarkan jauh atau dekat,
namun dihitung sekali naik. Cukup terjangkau, bukan? Jika kita memilih
menikmati kota di akhir pekan, Kota Malang juga tidak ketinggalan lho, ada bus
yang siap memberi tumpangan gratis, kenalkan, bus ini bernama MACYTO atau
Malang City Tour. Tidak kalah dengan bandros-nya kota Bandung. Nah, akhir pekan
lalu saya berkesempatan menjelajah kota Malang dengan menaiki bus warna hijau
tersebut. Tepat jam 10 pagi saya bersama seorang rekan sudah menunggu di depan
Balaikota Malang. Kita langsung naik ke bagian atas bus yang terbuka. Rute
perjalanan macyto start dari depan balaikota, lalu menuju ke arah rampal,
melewati Jl. Soekarno-Hatta, daerah kayu tangan, ijen boulevard dan berbalik di
simpang balapan, lalu berhenti untuk istirahat selama 30 menit di Museum
Brawijaya Malang.
Foto
1. (atas) saat istirahat di depan Museum Brawijaya, maafkan kelakuan orang
tidak dikenal tersebut.
Foto
2. (bawah) berfoto dengan salah satu peninggalan sejarah, seingat yang saya
baca dari keterangan, mobil ini pernah dipakai oleh Jendral Besar Soedirman
untuk mengobarkan semangat juang arek-arek Malang.
Yang menarik dari perjalanan di atas
macyto ini adalah kita bisa sekaligus belajar sejarah dengan langsung melihat
spot sejarah tersebut. Selama perjalanan, seorang pemandu akan menjelaskan
beberapa bagian-bagian penting dan menarik di Malang. Contohnya, tugu pahlawan
TRIP yang ada di persimpangan Ijen Besar dan Ijen Boulevard. Kata TRIP sendiri
merupakan singkatan dari Tentara Republik Indonesia Pelajar. Lebih jauh, saat
diberikan waktu istirahat di museum penumpang bus bisa pula menikmati dan
belajar sejarah dari barang-barang di museum. Cukup membayar 3k untuk satu
orang, kita sudah bisa berfoto, melihat benda bersejarah, atau melihat jalan
Ijen Boulevard dari atap museum. Sayapun, tidak ingin ketinggalan untuk
mengambil foto.hehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar