Kamis, 20 Agustus 2015

“RI 70, Ayo Kerja, Ayo Belajar Sejarah!”



“Sejarah adalah dokumen terbaik sebagai referensi dan rujukan belajar.”

            Demikian istilah ini saya temukan setelah mengikuti acara Napak Tilas bersama berbagai komunitas pemuda-pemuda kreatif di kota Malang. Diantara komunitas-komunitas yang hadir pada saat itu adalah Encompass Indonesia, YEPE (Tim Pendaki dan Penjelajah Alam), Teater Komunitas, Profauna, Levitasi, Adaytowalk, Gusdurian Malang, Universitas Negeri Malang Mengajar (UMengajar), dan Mahasiswa Rantau. Acara Napak Tilas yang digagas oleh Encompass Indonesia dan YEPE ini mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menapaki jejak-jejak peninggalan masa lalu yang ada di kota Malang, terutama dalam bentuk monumen, makam sejarah, bahkan bioskop. Dilaksanakan tepat pada mometum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 70 tahun, pada Senin 17 Agustus 2015, acara ini mampu menarik antusisme berbagai lintas kalangan, mulai dari dosen, mahasiswa, komunitas fotografi, hingga diliput khusus oleh UB TV, salah satu televisi swasta di kota Malang.
            Rangkaian acara Napak Tilas di-muqoddimah-i di Taman Makam Pahlawan Kota Malang, acara diisi dengan mengheningkkan cipta sebagai simbol penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur di medan perang. Acara ini juga bertujuan untuk mengingatkan kembali betapa besar pengorbanan yang telah diberikan para pahlawan untuk Bangsa Indonesia. Perjalanan napak tilas dilanjutkan ke Monumen Simpang Balapan. Menurut Bapak Dwi Cahyono, selaku budayawan dan pemateri Napak Tilas ini, monumen tersebut dahulunya merupakan tempat pacuan kuda atau dalam istilah jawa ‘balapan’, dan kata simpang sebab letaknya berada tepat di persimpangan. Yang paling menarik dari spot satu ini adalah fakta bahwa patung yang ada di simpang balapan ini merupakan patung pemimpin perjuangan rakyat Malang, Jend. Hamid Rusdhi, beliaulah yang menciptakan bahasa walikan yang kini banyak di kenal dan dipakai sebagai bahasa pergaulan arek-arek Malang. Menurut penutur sejarah, Bapak Dwi Cahyo, dahulunya bahasa walikan ini digunakan sebagai sandi saat perang gerilya melawan penjajah.
            Selanjutnya acara dilanjutkan ke monumen-monumen lain seperti Monumen Bunga Melati di Jalan Ijen Boulevard, daerah katu tangan, monumen TRIP, monument TGP, monumen Chairil Anwar, lalu dilanjutkan ke Aloon-aloon Bunder atau yang dewasa ini dikenal dengan Taman Tugu. Mas Ghulam, selaku penggagas ide acara mengaku bangga kepada pemuda yang turut hadir dalam acara napak tilas tersebut, “Tidak disangka bahwa akan ada antusisasme yang luar biasa dari semua pihak, awalnya kami mengira acara ini hanya akan diikuti 5 sampai 6 orang saja, ternyata peserta mencapai hampir 30 orang.” Ujar Ghulam, saat acara sharing di Taman Trunojoyo seusai acara.
             Nilai yang terkandung dalam acara Napak Tilas ini juga tercermin dari antusisme berbagai komunitas yang bergerak dalam bidang yang berbeda-beda. RI 70 yang diperingati dengan tema ‘Ayo Kerja’, tak lepas dari tujuan digagasnya acara ini bahwa ‘Ayo Kerja’, juga berarti ‘Ayo belajar, ayo berbenah, ayo berbuat baik, ayo mencintai Indonesia, dan seterusnya.’ Pemuda yang turut mengisi acara ini pun mengisi kemerdekaan dengan berbagai cara, contonhnya YEPE yang bergerak dalam pendakian dan pecinta alam, Encompass yang menggalakkan pendidikan multikultural, UMengajar yang bergerak dalam bidang pemerataan pendidikan, dan Teater Komunitas yang bergerak dalam bidang seni, serta masih banyak lagi. Pada intinya, mengisi kemerdekaan adalah dengan cara apa saja dan melalui media apa saja selama positif dan bermanfaat bagi bangsa.

            Lebih jauh, kegiatan ini juga diharapkan bermanfaat tidak hanya bagi para pemuda yang mengikuti kegiatan, namun juga mampu menginspirasi pemuda lain di luar sana untuk tidak sekedar belajar dari balik jendela. Ayo kerja, ayo belajar, ayo berbenah. Pemuda adalah aset termahal bangsa. Terimakasih.



Riana Atik Yustiana,
@yustianaa_


Encompass Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

© Kolase Random | Blogger Template by Enny Law